Cari Blog Ini

06 Maret 2011

Satu Orang

Markus 5:2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia.

Seberapa banyak orang yang perlu ditolong Yesus, sehingga Ia mau menempuh perjalanan jauh? Satu orang. Yesus menyeberangi danau ke Gerasa, menemui orang ini, mengusir legion, lalu kembali lagi. Hanya satu.

Berapa banyak orang yang kita kasihi, sehingga kita bersedia melakukan sesuatu yang sukar? Mungkin, kita membuat batasan. Kalau ada 10 orang, bolehlah. Kalau ada 5, kali ini saja ya? Kalau hanya 1, maaf tidak bisa.

Semakin tinggi dan besar pengaruh yang dimiliki seseorang, biasanya batasan akan bertambah. Setelah menjadi orang terkenal, jangankan mau berlayar untuk menemui orang, bahkan menyediakan waktu bertemu saja sukar. Orang datang untuk bertanya, mencari jawaban masalah, dan mereka ditolak karena orang terkenal ini tidak punya waktu.

Perkecualian adalah ketika yang datang adalah orang yang juga terkenal dan berpengaruh. Apalagi, jika lebih berkuasa dibandingkan yang mau ditemui, semua bisa ditinggalkan.

Dalam keadaan ekstrim, persis itulah yang terjadi. Legion - banyak iblis - merasuki orang ini dan menunjukkan kekuatan supranatural. Sudah pasti ia mengganggu orang-orang dan mereka semua tidak berdaya menghadapinya. Orang ini menjadi begitu kuat, rantai diputuskan dan belenggu dimusnahkan. Satu orang yang dirasuk banyak setan, siapa yang dapat menghadapinya?

Tuhan Yesua jelas bisa, namun ia berada di tempat jauh. Lagipula Gerasa bukan bagian dari tanah orang Yahudi, ada di luar sana. Sedang di Yudea dan Galilea, masih banyak yang mengelu-elukan Yesua, mereka yang mau berjalan mengikuti-Nya dan mendengarkan-Nya. Masih banyak orang Israel yang berharap disembuhkan-Nya. Jadi apa pula urusannya sampai Yesus harus memikirkan orang yang kerasukan ini? Bukankah waktu-Nya habis untuk begitu banyak orang?

Tapi Tuhan Yesus tahu gawatnya keadaan orang di seberang sana. Ia pergi bertolak ke seberang. Dia jelas lebih besar daripada segala setan yang ketakutan di hadapan-Nya. Pernyataan-Nya tegas dan langsung: keluar dari orang ini!

Ini adalah peperangan, di mana Tuhan tidak mengijinkan iblis berkuasa atas manusia, sekalipun hanya satu orang, di tempat yang jauh. Paling sedikit, Yesus melakukan itu untuk tiga alasan.

Alasan pertama adalah bagi murid-murid-Nya, termasuk kita. Inilah penyataan diri Yesus sebagai Tuhan yang berkuasa, dimana Ia diakui oleh musuh-musuh-Nya, yang takluk dibawah Tuhan Yesus. Tidak ada bantah membantah mengenai keluar dari manusia, mahluk-mahluk itu hanya bisa memohon untuk pindah ke babi. Seluruh murid yang menyertai Tuhan Yesus tahu dengan pasti, Dia berkuasa atas iblis yang paling kuat dan banyak.

Alasan kedua adalah bagi penduduk di Gerasa. Jelaslah orang yang kerasukan ini menjadi mimpi buruk orang-orang di sana. Tidak ada yang bisa mereka lakukan, selain berharap tidak didatangi orang yang menjadi iblis ini. Mereka tidak dapat membunuhnya, mengikatnya pun tidak bisa! Tuhan datang ke sana, sekalipun orang-orang Gerasa tidak percaya pada-Nya, bahkan mereka tidak menghendaki Yesus berlama-lama di tanah mereka. Pertolongan Tuhan tidak ditentukan oleh respon masyarakat.

Alasan ketiga adalah tentang orang itu sendiri. Mungkin sebelumnya ia sudah melakukan hal bodoh. Mungkin ia sendiri yang mengundang iblis yang banyak untuk mengisi dirinya sendiri, sampai ia bisa kerasukan seperti itu. Ketika iblis menguasai, semua telah terlambat. Kita tidak tahu bagaimana akhir orang ini, apakah dia terus dihukum oleh penduduk? Apakah ia terus melarikan diri? Yang jelas Tuhan Yesus memberinya kesempatan kedua untuk hidup lebih baik, jika memang masih bisa hidup baik.

Mungkin kita juga sebodoh orang itu. Kita mengundang iblis agar bisa kuat, kaya, berkuasa, dan tanpa sadar kini iblislah yang menguasai kita. Kita kaya dengan cara mengambil dan merampas milik orang lain, kesempatan orang lain. Kita menjadi iblis dan mimpi buruk orang di sekitar kita.

Tuhan mau datang untuk satu orang seperti ini. Jika kita tidak punya harapan, Tuhan Yesus adalah harapan.

Jika kita menjadi murid Tuhan, kita juga harus siap untuk bertemu satu saja orang seperti ini. Karena Tuhan mengasihi, maka kita juga harus mengasihinya, walau hanya seorang.

Terpujilah TUHAN!

Salam kasih,
Donny
Published with Blogger-droid v1.6.7