Kebanyakan orang berpikir tentang menyelamatkan diri sendiri. Apa yang jadi ukuran adalah hal yang kita dapatkan. Tapi, bukan itu yang Paulus pikirkan.
Ia memikirkan tentang bersaksi bagi Tuhan. Keselamatan adalah hasil dari pertolongan Tuhan, bukan perbuatan manusia. pemenjaraan Paulus justru mendatangkan kemajuan Injil!
Kita perlu memahami tiga hal. Pertama, saat itu kekuasaan Romawi menganggap kekristenan sebagai kejahatan. Ide dari kekristenan menentang banyak kebiasaan dan kepercayaan Romawi dan Yunani, yang mencari kenikmatan hidup. Dalam kacamata Kristen, itu adalah Gaya Hidup yang tidak bermoral. Dalam pandangan Kaisar, itu adalah kebanggaan dan lambang status. Sejarah menunjukkan bahwa Gaya Hidup itu menghancurkan Kekaisaran Romawi. Namun saat Paulus dipenjara, mereka tidak tahu racun kehidupan sedang mereka teguk setiap hati. Injil adalah Jalan yang jauh lebih baik.
Kedua, jemaat Kristen berakar pada Berita keselamatan berdasarkan penderitaan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Mereka mempunyai pengalaman nyata, bukan sekedar keyakinan atau cerita atau legenda masa lalu. Mungkin kalau dibandingkan, serupa dengan berita tentang kerusuhan bulan Mei tahun 1998, serta turunnya Presiden Soeharto, yang bukan cerita melainkan berita yang tidak terlupakan. Penderitaan adalah bagian yang menyatu dalam inti Berita Injil, diikuti dengan kemenangan atas maut. Mengikuti Kristus berarti mengikuti Jalan derita untuk mendapat kehidupan kekal. Tapi, inilah harga yang sangat mahal untuk dibayar manusia.
Ketiga, Rasul Paulus adalah pemimpin jemaat. Orang memandang kehidupan Paulus dan meneladaninya. Jika pemimpin bersedia membayar harga, maka pengikut juga bersedia bayar harga. Ketika Paulus dipenjara, justru ada kesempatan untuk menunjukkan pada jemaat apa artinya menderita mengikuti salib Kristus. "sehingga telah jelas aku dipenjara karena Kristus"
Ada alasan bagi jemaat untuk mengikuti Jalan yang serupa. Ada alasan bagi kita juga untuk memberikan hidup bagi Kristus, sekalipun melalui penderitaan. Berbuah bagi Kristus bukan sekedar beraktivitas atau menghasilkan sesuatu, melainkan mengikuti Kristus sepenuhnya, seperti cabang mengikuti pokok anggurnya.
Published with Blogger-droid v2.0.3