Hal pertama tentang pintu adalah: ada dua tempat yang terpisah. Ketika Tuhan Yesus menyebutkan mengenai pintu, Ia menyiratkan bahwa ada dua tempat yang terpisah oleh dinding yang tidak dapat diterobos penghuninya, kecuali melalui pintu. Keterpisahan adalah kondisi pertama dari makna pintu; jika tidak ada pemisah, maka pintu tidak berarti atau bermakna. Jika Tuhan Yesus memakai perumpamaan pintu, Ia juga memberitahu tentang pemisahan, suatu pembatas yang tidak dapat dilalui manusia.
Di satu tempat isinya adalah domba. Ini adalah binatang ternak yang perlu digembalakan, mereka bergerak mengikuti tuan mereka. Domba berbeda dari kambing, karena kambing seringkali liar dan suka semaunya sendiri. Kambing harus diikat lehernya, domba tidak. Domba adalah anak-anak Tuhan, dimana kita berkumpul di dunia ini. Dunia terdiri dari berbagai macam manusia, yang tidak semuanya serupa dengan domba. Mungkin ada yang lebih tepat digambarkan dengan kambing, atau kerbau, atau sapi perah. Inilah tempat manusia tinggal, planet bumi yang hanya satu dan tua.
Renungkanlah: Tuhan tidak mengatakan bahwa padang rumput berada di tempat domba-domba berada. Kesejahteraan sejati tidak berada di atas muka bumi ini. Domba harus keluar melalui pintu, baru mendapatkan padang rumput hijau. Keliru kalau mengharapkan rumput hijau ada di dunia, karena letaknya ada di luar sana. Ada di tempat darimana Tuhan Yesus datang, suatu tempat yang kita sebut Sorga.
Tempat atau sisi lain dari dinding tidak hanya satu saja. Tuhan Yesus memberi peringatan: ada pencuri yang dapat meloncat melalui tembok. Nah, para pencuri ini pasti tidak datang dari tempat asal Tuhan. Para penjahat datang dari sisi lain, pasti bukan dari Sorga,untuk mencuri dan membinasakan. Dari sisi itu tidak ada pintu, jadi domba-domba dibunuh di tempatnya berada, disembelih, dikuliti, dan diambil dagingnya... Pernahkah menjumpai anak Tuhan yang dijerumuskan di dunia? Penjahatnya tidak berasal dari dunia ini. Mereka datang dari sisi yang berlawanan dari Sorga, dari neraka. Itulah iblis dan setan yang membunuhi manusia, membantai domba dan kambing serta segala jenis manusia lain sesuka hatinya.
Jadi, bagi domba ada dua urusan: menghindar dari penjahat, dan mengikuti suara Sang Gembala untuk keluar melalui pintu, ke padang berumput hijau. Keluar dan masuk lagi. Itu adalah kondisi istimewa yang dimiliki domba Tuhan yang mengikuti suara-Nya, bisa keluar dari dunia untuk menikmati pemeliharaan Tuhan, lalu kembali ke dalam dunia. Kita semua sama, bisa mengalami penderitaan dan kesedihan, tapi saat mengikuti Tuhan Yesus, kita mendapatkan istirahat dan kekuatan baru.
Tuhan Yesus adalah pintu. Tuhan Yesus adalah gembala. Ikutilah Dia, maka banyak hal selesai dengan sendirinya, meskipun bumi ini masih tetap sama dan menuju kehancuran. Dari saat ini pun, bersama Kriatus kita masuk ke Kerajaan Sorga!
Terpujilah Tuhan!
Published with Blogger-droid v1.6.8