Tapi, pasti ada kekeliruan dalam pandangan yang menyamakan itu, karena sejarah keluarganya sungguh berbeda.
Dalam keyakinan Islam, dimulainya adalah dari orang Israel, dari keturunan Daud, seorang pemimpin Israel yang bernama Imran (bahasa Aram: Amram). Nah, Imran ini mempunyai seorang istri bernama Hanna, dia ini keponakan perempuan Imam Zakaria. Masalahnya, Hanna ini mandul. Jadi Hanna sangat-sangat ingin punya anak sehingga menyatakan pada Allah kalau dia punya anak, maka anak itu akan diserahkan ke Bait Allah di Yerusalem. Allah mendengarkan dia, maka Hanna pun hamil.
Pada saat Hanna hamil itu, Imran meninggal. Hanna kemudian melahirkan seorang bayi perempuan. Dia berdoa dengan sangat kepada Allah agar Allah melindungi diri dan anaknya dari Setan. Anak perempuan ini diberi nama Maria. Sesuai dengan nazarnya, Maria diserahkan kepada Zakaria -- jadi masalah karena perempuan biasanya tidak boleh di Bait Allah. Tapi karena Maria ini adalah anaknya mendiang Imran, lagipula Zakaria adalah pamannya Hanna, maka Maria diterima dan dibesarkan di ruangan terpisah di kompleks Bait Allah. Allah menyediakan makanan bagi Maria, Zakaria melihat anak ini selalu dicukupkan makannya, bahkan juga bisa makan buah yang tidak dalam musimnya. Imam Zakaria mengerti bahwa Allah mengistimewakan Maria di atas semua perempuan lainnya.
Maria ini lalu bertemu malaikat, yang mengatakan Allah akan memberinya seorang anak. Maria sangat galau, lalu ketika kehamilannya mulai membesar, terasa bayi menendang di perutnya, Maria lalu meninggalkan Bait Allah, menuju ke Nazaret, tempat kelahiran Maria. Di sana ia tinggal di rumah petani sederhana. Namun di sana, Maria juga amat sangat gelisah, tidak bisa menjelaskan kepada orang-orang tentang kehamilannya. Padahal ia adalah anak pemimpin!
Dalam kegelisahan, Maria lalu pergi meninggalkan Nazaret dan berjalan cukup jauh, hingga akhirnya diserang sakit melahirkan. Ia duduk di tumpukan daun palem kering, dan di sana ia melahirkan seorang bayi laki-laki. Dia sangat sedih karena melahirkan anak tanpa ayah. Tapi tiba-tiba terdengar suara yang menghibur dan pohon palem yang kering itu kembali menjadi hijau, keluar buahnya sehingga Maria bisa makan dan jadi kuat. Ia tahu Allah yang menjagainya.
Maria membawa bayinya ke kota dan kembali diserang rasa takut. Bagaimana menjelaskan pada orang-orang tentang bayi yang digendongnya? Tapi tiba-tiba bayi itu berkata-kata, agar Maria memberitahu orang bahwa ia sedang puasa bicara….. Melihat keajaiban itu, Maria jadi tenang lagi.
Sampai di kota Nazaret, benar saja orang-orang semua melihat dan menuduh Maria. Tapi Maria hanya menutup mulut dan menunjuk pada bayinya. Orang-orang melihat bayinya, dan tiba-tiba saja sang bayi itu berbicara bahwa dia adalah Nabi dari Allah…. Dia diberi nama Isa, putera Maria, saudari Harun
Ini bukan sejarahnya Yesus Kristus ya….. Hanya nama yang sama saja.
Begitu pula,
Imran bukanlah Amram/Imran yang ayahnya Maryam, Harun, dan Musa
Zakaria bukanlah Imam Zakaria yang menjadi bisu, suami Elizabet, ayah dari Yohanes Pembaptis
Hanna bukanlah Hanna yang mandul, istri Elkana, yang melahirkan Samuel yang diberikan ke Eli di Bait Allah
Maria bukanlah Maria anak Eli, tunangan Yusuf, yang melahirkan anaknya di kandang di Bethlehem.
Isa, Nabi bukanlah Yesus, Tuhan. Isa dalam Islam adalah satu ciptaan Allah. Yesus Kristus adalah Pencipta, melalui Dia segala sesuatu dijadikan, Dia selalu ada bersama-sama Bapa-Nya.
Ini bukan sejarahnya Yesus Kristus ya….. Hanya nama yang sama saja.
Begitu pula,
Imran bukanlah Amram/Imran yang ayahnya Maryam, Harun, dan Musa
Zakaria bukanlah Imam Zakaria yang menjadi bisu, suami Elizabet, ayah dari Yohanes Pembaptis
Hanna bukanlah Hanna yang mandul, istri Elkana, yang melahirkan Samuel yang diberikan ke Eli di Bait Allah
Maria bukanlah Maria anak Eli, tunangan Yusuf, yang melahirkan anaknya di kandang di Bethlehem.
Isa, Nabi bukanlah Yesus, Tuhan. Isa dalam Islam adalah satu ciptaan Allah. Yesus Kristus adalah Pencipta, melalui Dia segala sesuatu dijadikan, Dia selalu ada bersama-sama Bapa-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar