SECULAR STAGNATION
-- adalah kondisi pertumbuhan ekonomi rendah sekali di mana dalam tingkat
kekayaan yang besar, jumlah tabungan melebihi jumlah investasi jangka menengah
- panjang. Artinya, uang tersimpan lebih banyak di brankas daripada diputarkan
untuk bangun (misalnya) infrastruktur dan pendidikan, yang sangat dibutuhkan
untuk pertumbuhan yang berkelanjutan. Alhasil, pertumbuhan ekonomi menurun,
pendapatan per kapita menurun. Bisa dibilang: ekonominya stagnan. Bagi yang
punyai duit di tabungan, nggak mau nilainya menurun dong…. Jadi mereka terus
mengalihkan kekayaannya di negara yang pertumbuhannya masih bagus. Akibatnya,
duit mengalir keluar dan menyebabkan devaluasi mata uang, kalau jumlah uang
keluar banyak sekali.
Devaluasi mata uang
itu membuat nilai barang ekspor jadi menurun, dan terus meningkatkan pesanan,
membuat pabrik berjalan, orang bekerja, dan pendapatan tetap dijaga nggak
jeblok-jeblok amat, pertumbuhan ekonomi nggak sampai negatif -- masih berkisar
di angka 0%.
Cerita ini terjadi di berbagai negara maju, di Eropa dan Jepang. Lihat saja Jepang: ekonomi Jepang parah, tapi investor Jepang banyak taruh duit di Indonesia. Dan bagi negara-negara ini, penguatan mata uang adalah masalah. Mereka mau supaya terjadi devaluasi -- perang mata uang adalah kompetisi saling menurunkan nilai mata uangnya. Mungkin cuma orang Indonesia saja yang suka kalau mata uang Rupiah menguat….
Cerita ini terjadi di berbagai negara maju, di Eropa dan Jepang. Lihat saja Jepang: ekonomi Jepang parah, tapi investor Jepang banyak taruh duit di Indonesia. Dan bagi negara-negara ini, penguatan mata uang adalah masalah. Mereka mau supaya terjadi devaluasi -- perang mata uang adalah kompetisi saling menurunkan nilai mata uangnya. Mungkin cuma orang Indonesia saja yang suka kalau mata uang Rupiah menguat….
Bagi negara seperti
Jepang, duit dikeluarkan dari sistem perbankan dengan membuat rate suku bunga
negatif; artinya orang DIHUKUM karena menaruh duitnya di perbankan Jepang.
Begitu juga dengan Eurozone. Ya itu duit terus dikeluarkan…. Dan untuk itu bank
sentralnya tidak berbuat apa-apa. Tidak melakukan apa-apa adalah pilihan yang
mereka ambil.
Sementara, uang
mengalir kembali ke AS, dan dengan ragu-ragu masuk ke pasar saham serta
investasi lain. Masalahnya, dengan Secular Stagnation maka nilai barang Amrik
jadi tinggi, biaya dan harga barang & jasa Amrik tinggi…. Dan The Fed yang
neracanya seperti gajah bengkak itu, pelan-pelan tapi pasti menaikkan suku
bunganya. Bagi The Fed, sudah tidak banyak pilihan, opsi mereka terbatas. Mau
ikutan bikin duit keluar dari Amerika? Itu bisa meruntuhkan pasar saham. Mau
menahan duit terus ada di dalam negeri? Harga barang menjadi tinggi.
Logika ekonominya
gampang sih. Di mana duit berkumpul, di sana terjadi kenaikan harga yang
menyebabkan barang nggak kompetitif lagi. Kalau mau tetap ada pesanan, tetap
ada pertumbuhan ekonomi, maka duit nggak boleh kumpul terlalu banyak terlalu
lama.
Tapi secular stagnation ini bikin frustasi para pemegang duit. Kalau berlama-lama begini, kepercayaan kepada para pembuat kebijakan menjadi semakin terkikis. Para pembuat kebijakan bank sentral itu mungkin membuat keputusan yang secara politis bagus buat kebanyakan rakyat, 80% penduduk yang hidup dari gaji mereka. Tapi, itu jelek untuk 5% high-net-worth-individual investors yang punya uang sedemikian banyak dan ingin melihat ada pertumbuhan. Mereka kalau mau charity ya charity, yang bisa dipakai potong pajak. Nggak mau disuruh menerima rate negatif.
Tapi secular stagnation ini bikin frustasi para pemegang duit. Kalau berlama-lama begini, kepercayaan kepada para pembuat kebijakan menjadi semakin terkikis. Para pembuat kebijakan bank sentral itu mungkin membuat keputusan yang secara politis bagus buat kebanyakan rakyat, 80% penduduk yang hidup dari gaji mereka. Tapi, itu jelek untuk 5% high-net-worth-individual investors yang punya uang sedemikian banyak dan ingin melihat ada pertumbuhan. Mereka kalau mau charity ya charity, yang bisa dipakai potong pajak. Nggak mau disuruh menerima rate negatif.
Jadi…. Ada
kemungkinan pasar saham di amrik bakal anjlok, yang tidak selalu berarti bursa
efek Indonesia ikutan anjlok…. Haeh. Kondisinya susah
diprediksi.
Moga-moga nggak lelah membaca posting begini…. Hahaha (NEXT: bagaimana Indonesia)
Moga-moga nggak lelah membaca posting begini…. Hahaha (NEXT: bagaimana Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar