Cari Blog Ini

03 Maret 2009

Kesempatan

Sejak 6 bulan terakhir, kita menjumpai berita buruk. Dan banyak berita buruk. Tambah lagi berita buruk. Nampaknya, tiada hari tanpa suatu peringatan atau kesulitan, dan dengan sewajarnya banyak orang lantas menjadi ketakutan. Bagi orang-orang yang mengikuti berita, berita buruk yang konsisten selama setengah tahun adalah pertanda pasti bahwa semuanya akan menjadi semakin jelek. Bagi orang lain yang tidak baca berita, atau yang hanya sekali-sekali saja mendengarkan televisi, mereka sudah cukup kuatir dengan memperhatikan orang yang membaca dan berkomentar tentang betapa kacaunya dunia.

Dalam hal ini, saya harus mohon maaf karena ikut ambil bagian. Kemarin-kemarin, saya ikut menulis sesuatu yang menakutkan.

Di awal bulan Maret ini, tadinya saya ingin menulis sesuatu ulasan tentang kondisi sekarang -- dan apa yang tersusun sebagai bahan adalah keburukan dan krisis lain yang terjadi. Tapi, apa yang akan saya tuliskan, bukankah kembali mengulas tentang "Most Asian markets extend slump amid finance gloom"? Jadi, kembali yang muncul adalah berita buruk. Kenyataannya, hari ini memang segala usaha mengalami tekanan. Memang pasar Asia masih loyo. Namun, apakah kenyataan hari ini memutlakkan perkiraan tentang masa depan?

Justru di situ masalahnya. Kenyataan hari ini bukan sesuatu yang dapat diperdebatkan: yang terjadi benar-benar telah terjadi. Tetapi, peristiwa hari ini tidak memutlakkan pemahaman apapun tentang hari esok. Kenyataan bahwa masalah finansial di AIG dan HSBC membuat Wall Street turun ke rekor (kalau mau dibilang begitu) terendah dibawah 7000 dalam bertahun-tahun terakhir -- semua ini tidak memastikan bahwa perkiraan "hari besok yang suram" akan menjadi kenyataan.

Sebaliknya, kita bisa membaca bahwa transaksi di bursa efek Indonesia jumlahnya menyusut drastis. Saat ini banyak dana sedang parkir di suatu tempat, tidak lagi berputar karena pengelolanya dipenuhi kekhawatiran. Dari satu sudut pandang, dana yang berhenti berarti berhenti pula ekonomi, karena aset tidak berkembang. Tidak terjadi peningkatan. Tidak muncul kesempatan bisnis seperti biasa.

Tetapi di sisi lain, kita melihat bahwa saat ini ada MASALAH besar dari para pemilik dana, karena mereka tidak ingin asetnya tidak berkembang. Mereka tidak mau dananya mandek di satu tempat. Mereka ingin suatu kepastian, termasuk kepastian untuk mendapatkan suatu pengembalian. Masalahnya, di Indonesia saat ini tidak banyak pilihan. Hari ini Bisnis Indonesia memberitakan bahwa PT BNI Tbk mengisyaratkan akan menunda penerbitan obligasi subordinasi senilai US$ 300 juta mengingat situasi pasar finansial yang belum membaik. PT BNI Tbk tidak yakin bisa menandingi obligasi pemerintah yang kuponnya dibuat di atas 11%. Harga saham BNI sendiri turun melemah 7,14%.

Jika Anda menjadi pemilik dana yang besar, berita semacam ini membuat Anda tidak berani bergerak. Kalau obligasi korporasi dari PT Bank Negara Indonesia Tbk sudah diragukan, bagaimana dengan obligasi lain di Indonesia? Bagaimana dengan tempat berinvestasi lain yang kapitalisasinya di bawah BNI?

Dalam struktur perencanaan keuangan, proteksi asuransi menjadi dasar, menjadi fondasi. Menjadi tulang. Pertama-tama, asuransi memberikan KEPASTIAN mengatasi segala resiko finansial yang terjadi. Tetapi, asuransi juga menjadi sumber dana terakhir pada saat keadaan terlalu berat. Hanya asuransi yang satu-satunya memberikan jaminan atas suatu tingkat suku bunga dalam jangka waktu yang panjang, meskipun tentunya tingkat suku bunganya rendah dibandingkan dengan pilihan investasi lain. Apalagi, kalau kita melihat dalam mata uang keras seperti USD.

Ambil contoh, Guaranteed Plan. Ini adalah program sepanjang 8 tahun yang memberikan kepastian suku bunga majemuk 3,8% per tahun, atau 134,76% dari premi tunggal. Bandingkan dengan tingkat suku bunga The Fed yang 0% - 0,25% saja. Produk konvensional lain dari Sequis dalam USD memberikan tingkat pasti 2,75%, misalnya untuk Saver Plan atau Life Plan 100. Satu hal yang menyenangkan: yang DIJAMIN (Guaranteed) tidak tersedia dalam penawaran pesaing kita. Ayo, siapa yang mau?

Jika seseorang memiliki dana untuk dijaga, pilihan Guaranteed Plan menjadi pilihan yang menarik. Mau lebih menarik? Bagi dua dana yang ada. Yang satu bagian, masukkan ke guaranteed plan. Sebagian lagi, masukkan ke New Investor dalam USD. Pengembaliannya menjadi dua tingkat: terjamin dalam USD, juga bisa bertumbuh dalam investasi yang stabil dengan rata-rata pengembalian di atas 3,8%. Dana bisa disimpan selama 8 tahun saja, di mana kita harapkan kondisi telah membaik. Saat itu Nasabah bisa memilih untuk kembali mengambil produk dengan investasi yang lebih banyak.

Pada prinsipnya, dengan kondisi yang dipenuhi banyak ketidakpastian, kita perlu menyediakan alternatif-alternatif. Dengan cara begitu, resiko tidak terakumulasi di satu tempat. Tidak perlu mendengarkan berita buruk. Karena kita mempunyai SOLUSI untuk masalah, semakin banyak masalahnya, semakin baik karena banyak orang membutuhkan jalan keluar yang bisa mereka peroleh!

Jadi, mungkin berita buruk masih terdengar, terbaca, terlihat melalui berbagai media. Kita bisa turut pusing dengan semua "keburukan" situasi yang terjadi. Tetapi, kita juga bisa menjadi lebih kreatif dan justru mengambil posisi yang tepat untuk mengatasi masalah. Ada begitu banyak masalah. Ada begitu banyak kesempatan... asal kita bisa menjadi orang yang dipercaya.

Tidak ada komentar: