Kenyataan tentang korupsi dan kemiskinan dan kebodohan, walaupun saat ini masih ada pertumbuhan dan perbaikan, membuat kita mengidealkan satu bentuk pemerintahan. Apakah pemerintahan Kristen yang kita mau? Sejarah menunjukkan, ketika dahulu Kaisar Konstantin membuat Kristen jadi agama negara, justru penyimpangan yang terjadi. Ini membuat kekacauan iman, sampai terjadi reformasi di abad 16. Dari sana pun, kita melihat bahwa negara Kristen yang menjadi tempat lahir teolog besar, Jerman, justru menjadi penyebab Perang Dunia I dan II. Jadi apa yang kita harapkan dari pemerintah?
Rasul Paulus menasehatkan Timotius untuk mendoakan penguasa, agar orang bisa hidup dalam kesalehan dan kehormatan. Kita berharap agar kita boleh hidup saleh, hidup beribadah. Bisa berperilaku sesuai keyakinan iman tanpa perlu merasa takut. Kemudian, semoga kita bisa hidup terhormat -- ukan soal kaya atau terpandang, melainkan kita bisa menghormati kehidupan yang diberikan Tuhan.
Tanpa kemampuan untuk bisa hidup saleh atau terhormat, bagaimana mungkin orang dapat menerima keselamatan? Jika seorang terpaksa hidup menjadi pelacur, menjual prinsip kebenaran demi imbalan uang, bagaimana ia bisa bertobat selagi masih merasa terhina dan berdosa?
Karena itu berdoalah, karena tidak mudah untuk hidup saleh atau terhormat. Pada akhirnya, ini adalah pilihan-pilihan yang kita ambil berdasarkan karunia Tuhan, sampai kita juga turut mengambil bagian untuk membawa kemerdekaan bagi orang-orang di sekitar kita. Mari berdoa, dan bekerja!
Published with Blogger-droid v1.5.5.2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar