Cari Blog Ini

15 Maret 2016

Mau resesi?

Sekarang ini sedang melihat Bloomberg TV dan chart harga komoditas tetap tiarap sambil merosot turun, walau ada pantulan naik sedikit di sana sini. Rating perusahaan tambang logam Fortescue yang dipangkas Moody. Pasar Future yang turun, merah semua... DOW FUT, S&P FUT ....

Ada satu tulisan kolumnis Inggris yang saya sukai. Dikatakan, di Inggris sekarang ini ada dua kelompok. Satu kelompok besar adalah orang-orang yang tidur dan bermimpi. Satu kelompok kecil adalah orang-orang yang bangun dan memandang ke depan.

Orang yang tertidur, mereka bergembira dengan banyak indikator yang menunjukkan situasi positif, pencapaian pertumbuhan besar, dan bermimpi untuk kembalinya Britania Raya yang Hebat. Orang yang terbangun melihat kemungkinan masa depan, dengan menganalisa saat ini. Berusaha melihat apa yang akan muncul.

Misalnya ya: orang senang sekali dengan peningkatan upah. Namun ada data yang menunjukkan bahwa rata-rata jam kerja orang semakin pendek. Artinya, peningkatan upah terjadi untuk waktu kerja yang lebih singkat. Artinya, biaya per jam menjadi lebih tinggi..... padahal, harga-harga mengalami deflasi alias penurunan harga.

Artinya: perusahaan-perusahaan harus menanggung peningkatan biaya dan penurunan pendapatan.

Pertanyaan: berapa lama dan berapa banyak modal yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan menahan situasi seperti ini?

Kenyataan: sudah banyak pengusaha yang menyerah dan menutup usahanya. Biaya terlalu tinggi, pendapatan terlalu rendah. Pemerintah yang membuat paksaan ini kepada para pengusaha.... tapi jika pengusaha itu berhenti, apakah Pemerintah bisa melarang?

So, ketika para pengusaha mundur, maka investasi juga mundur. Permintaan bahan logam mengalami penurunan; tidak banyak yang beli mesin baru, atau membangun pabrik baru. Toh ada kapasitas produksi besar yang tidak terpakai --- order terlalu sedikit, sudah berjalan berbulan-bulan seperti ini.

Masa depan? Kemungkinan resesi akan datang, dan kali ini lebih keras dan kejam.

Apa yang jadi reaksi Pemerintah dan Bank Sentral? NEGATIVE RATE HIT BANKS, judul di Bloomberg TV barusan (ini sambil nulis sambil mendengarkan TV) .... orang sekarang dihukum jika menaruh dananya di bank. Mestinya kan uang dialirkan ke usaha?

Mereka memilih menaruh uangnya di bawah kasur secara harafiah.....

Tidak ada komentar: