Cari Blog Ini

01 Mei 2016

Cuma Sales?

http://www.bloomberg.com/news/articles/2016-04-30/buffett-says-hedge-funds-get-unbelievable-fees-for-bad-results

Warren Buffet bilang, “There’s been far, far, far more money made by people in Wall Street through salesmanship abilities than through investment abilities,”

Ada jauh lebih banyak uang yang dihasilkan orang di Wall Street melalui kemampuan Salesmanship, daripada kemampuan dalam berinvestasi.

Karena Warren Buffet yang ngomong, semua terdiam, tertunduk. Dan terus melaksanakan apa yang biasa mereka kerjakan: mendapatkan hasil melalui salesmanship, alias pinter jualan. Nah, seandainya saja Warren Buffet berkeliling Indonesia, apa yang dia akan dapatkan?

Berapa banyak orang di Indonesia yang punya kemampuan yang betul-betul teruji dalam bidang keuangan dan mendapatkan hasil dari jasa profesional yang disediakan? Atau, kebanyakan para penjual atau sales produk keuangan itu -- walaupun diberi titel "Financial Consultant" atau "Perencana Keuangan" -- pada dasarnya hanya pandai dalam ilmu menjual?

Jadi, tidak ada bedanya entah mau jualan investasi, atau asuransi, atau mobil, atau rumah, atau supplemen kesehatan.

Ketika masyarakat semakin pandai, masalahnya bukan tentang investasi atau asuransi atau mobil atau rumah atau supplemen kesehatan. Masalahnya adalah kemampuan pas-pasan dari si agen penjual....

Bedanya, kalau bicara mobil atau rumah, banyak orang yang mempunyai hobi atau minat dan memiliki informasi yang digali. Atau jika bicara supplemen obat, masih ada kalangan dokter yang mungkin bisa memberi penjelasan. Tapi, jika bicara investasi dan asuransi dan perbankan?

Tak heran, banyak yang memandang dengan skeptis. Atau malah antipati, kepada produk keuangan. Kenyataannya juga, di OJK ada gerakan agar masyarakat memakai produk jasa keuangan. Sangat besar energi untuk itu -- karena selama ini masyarakat Indonesia masih banyak yang belum ikut.

Lha, kenapa belum ikut?
Lha, kalau tidak paham, kenapa harus ikut?
Lha, kalau ada begitu banyak cerita seram tentang kerugian karena ikut, misalnya ikut asuransi....

Ayolah. Di agensi Asuransi Jiwa sering dibahas tentang baru 10% rakyat Indonesia yang berasuransi jiwa, berarti ada banyak sekali pasar asuransi jiwa yang bisa digarap. Artinya, ada potensi bisnis yang luar biasa.

Jadi, mau dong, menggarap potensi bisnis luar biasa?
Hanya, apa yang dilakukan? Mengumpulkan orang? Mendesak untuk jadi agen asuransi, lantas berjualan setelah beri training tiga hari?

Ayolah. Bisnis konsultasi apa yang bisa dikuasai dalam training selama tiga minggu, atau tiga bulan? Apalagi hanya tiga hari! Tapi karena orang-orang menginginkan menerima komisi yang besar, mereka berjuang untuk berjualan. Ini seperti orang mau memperoleh penghasilan dokter (dalam hal kesehatan), lantas belajar tiga hari terus membuka 'klinik pengobatan' yang intinya menjual produk supplemen makanan yang diklaim lewat kata-kata -- tentu tidak dalam bentuk tulisan -- bisa mengobati banyak penyakit.

Lalu, jika berhasil terus menulis "WE ARE THE WINNING TEAM" serta foto-foto bepergian ke luar negeri sebagai apresiasi pencapaian penjualan yang luar biasa.

Itu adalah kemenangan para penjual. Bagaimana dengan para pembeli, para klien, para pasien, para nasabah? Apakah mereka juga jadi pemenang?

Sampai di sini, ayo kembali membaca artikel tentang kritik pedas dari Warren Buffet. Ada kebenaran yang harus direnungkan semua konsultan yang mengaku sebagai Profesional.

Termasuk saya juga.

Tidak ada komentar: