Cari Blog Ini

23 Mei 2016

Fed Rate gimana?

RASANYA nggak ingat kapan terakhir melihat situasi di mana semua ekonom kelas dunia ramai dan berdebat tentang apakah bulan Juni nanti akan ada kenaikan bunga The Fed. Betul-betul terpecah. Ada yang bilang, seriusan? Harusnya The Fed tidak memutuskan di bulan Juni. Harusnya bunga The Fed gak usah berubah dululah. Soalnya pada tanggal 23 Juni itu akan ada referendum di Inggris tentang Brexit -- apakah Inggris tetap mau berada dalam Masyarakat Ekonomi Eropa. Soal ini juga ada ketidakpastian yang mencemaskan. Nyeremin.

Di balik layar, yang menjadi sumber kecemasan lain adalah fakta tentang besarnya hutang Amerika Serikat - hampir 19 Trillion - yang semakin kelihatan ini tidak bisa dibayar pada waktunya. Dengan produktivitas yang rendah dan pengeluaran yang besar, maka tiap tahun Amerika Serikat perlu menambah hutang. Semakin lama, semakin jauh dari kemampuan untuk membayar kembali. Analis seperti Peter Schiff menegaskan: yah, Donald Trump benar tentang satu hal ini, yaitu bahwa United States tidak sanggup bayar hutangnya…

Jika kita melihat ada angka-angka yang menunjukkan pertumbuhan, apakah itu karena memang muncul pertumbuhan produktivitas, atau karena ada gelembung yang ditiup oleh kredit berbunga super rendah dalam 7 tahun terakhir. Jika kita melihat ada indikator menurunnya orang yang meminta pertolongan karena menganggur, apakah itu karena mereka telah bekerja atau karena mereka tidak lagi ingin meminta-minta dukungan hidup dari dinas sosial?

Berita-berita begini bikin ramai kampanye Presiden Amerika Serikat. Rada mengejutkan juga melihat Donald Trump menjadi calon dari kubu Republik. Dari Demokrat, masih ada persaingan Bernie Sanders dan Hillary Clinton. Siapa ya, yang akan jadi Presiden Amerika Serikat berikutnya?

Kita tidak tahu bagaimana nantinya, tapi kita bisa MERASAKAN, bahwa risiko dunia akan meningkat. Dan itu juga berpengaruh pada rakyat Indonesia. Pertanyaan besarnya: jika ada MUSIBAH dalam masa seperti ini. Jika orang, ketika ANDA meninggal dunia. Apa yang terjadi dengan keluarga? Mungkin kita terus terbang ke Surga di balik awan, dan ternyata ada jendela kaca untuk melihat ke bawah. Di sana, kita melihat keluarga yang ditinggalkan harus berjuang dalam masa-masa seperti begini, istri dan anak-anak harus berjuang untuk hidup.

Dan kita di atas sana tidak bisa berbuat apa-apa. Sampai tahu-tahu Tuhan berbelas kasihan dan menyuruh malaikat-Nya bilang, "ayo sana balik lagi urus keluarga. Waktumu ternyata belum sampai untuk masuk Surga. Hanya, ingat ya… jika waktunya tiba, tidak akan ada tanda-tandanya. Keluargamu akan sama terkejutnya seperti saat kematianmu kemarin." Dan wusssshhhh….. Kita kembali ke bumi, hidup lagi, dan semua orang bersukacita atas mujizat yang terjadi.

Pertanyaannya: dengan membawa pengalaman dan pengetahuan ini, APA yang perlu kita lakukan? Karena, risiko finansialnya tetap tinggi. Dan kematian itu memang dapat datang kapan saja, tak seorang pun mengetahuinya. Sudah tahu bagaimana berhitungnya?

Tidak ada komentar: