Beberapa hari ini, saya sibuk sekali dengan memikirkan program marketing. Masalahnya: ternyata selama ini kami kurang memikirkan tentang marketing, dan cenderung hanya memikirkan tentang penjualan, berfokus pada salesman.
Dalam perusahaan tempat saya bekerja, filosofi kami adalah menjalankan bisnis dengan kebenaran dan keadilan. Jadi, kami tidak memanipulasi pajak, tidak membuat barang murah dijual mahal, tidak mengebiri hak-hak karyawan... well, setidaknya kami berusaha melakukan hal itu. Apakah cukup baik? Tidak selalu, tapi namanya orang berusaha, boleh 'kan memiliki visi yang baik?
Nah, ketika kami berusaha menjual dengan benar dan baik, ternyata kami jadinya menghindari strategi marketing. Entah kenapa, dulu pikiran terpusat pada: orang harus kerja keras, orang harus berusaha semaksimalnya, dst... tanpa memikirkan bagaimana sebenarnya pekerjaan-pekerjaan harus dilakukan. Hasilnya? Memang jalan, tapi melelahkan sekali dengan hasil yang secukupnya saja.
Saya mengimani bahwa Tuhan bersedia untuk memberikan lebih, tapi kami juga harus bersedia memakai hikmat dan akal budi yang telah diberikan oleh-Nya. Itulah, tulus seperti merpati dan cerdik seperti ular. Sudah saatnya kami mulai dengan program marketing yang lebih baik, lebih terarah, lebih strategis. Suka atau tidak suka, ada peperangan pemasaran di luar, yang harus dihadapi dengan kearifan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar